Meskipun menstruasi dialami oleh hampir keseluruhan wanita, bukan berarti bahwa pemahaman akan kesehatan reproduksi sudah dimengerti oleh seluruh perempuan Indonesia. Ya, edukasi tentang kesehatan reproduksi bisa dikatakan sangatlah minim, terutama tentang kebersihan organ reproduksi perempuan saat menstruasi.
Berangkat dari hal ini, Mira Susanti selaku seorang bidan dari Yogyakarta pun tergugah untuk segera dapat mengambil langkah.
Mira Susanti dan Green Lady Indonesia, untuk Kesehatan Reproduksi Perempuan
Green Lady Indonesia yang digagas oleh Mira memiliki misi yang mulia, yaitu untuk memberdayakan lingkungan, juga memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi kepada sesama wanita. Tak tanggung-tanggung, keduanya menjadikan Mira untuk punya power lebih hingga ia mampu menyuguhkan sebuah jawaban atas rasa prihatin yang ia hadapi selama ini. Yaitu membuat pembalut kain atau menstrual pad yang lebih ramah lingkungan. Ya, bisa dibilang bahwa pembalut sekali pakai yang sering digunakan oleh para perempuan ini cukup menghasilkan limbah plastik yang susah untuk didaur ulang.
Dalam perjalanannya, Mira tentu tidak sendiri. Ia didukung penuh oleh mereka yang profesional di bidangnya. Mulai dari dokter, rekannya sesama bidan, juga konselor kesehatan reproduksi. Tak ketinggalan pula kepala desa, kader PKK, kader KB, serta bidan desa. Green Lady Indonesia yang berdiri dari tahun 2020 ini pun menjadi tempat bagi Mira untuk memberikan edukasi akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi wanita, khususnya masalah menstruasi.
![]() |
Mira Susanti, penggagas Green Lady Indonesia |
Awalnya Green Lady Indonesia memberikan edukasi dan pengetahuan mengenai kesadaran akan kesehatan reproduksi berbasis online dengan memanfaatkan sosial media Instagram. Edukasi yang diberikan oleh Green Lady Indonesia bukanlah sekadar mitos atau isapan jempol belaka, melainkan pula dibarengi pula dengan penelitian ilmiah yang mendasarinya.
Dalam perkembangannya, untuk memperkenalkan bagaimana pembuatan pembalut kain ini, Mira bersama Green Lady Indonesia mengadakan lokakarya Women Empowerment.
Lokakarya Pembuatan Pembalut Kain Women Empowerment, Jaga Lingkungan dan Kesehatan Reproduksi Perempuan
Awalnya pada tahun 2020 Women Empowerment dilaksanakan di Ponorogo dan dilanjutkan di daerah Prambanan pada tahun 2022 hingga sekarang, dengan target usia pesertanya adalah para perempuan berusia 15 hingga 49 tahun di wilayah DI Yogyakarta. Mira mengajarkan bagaimana membuat pembalut kain yang bisa digunakan berulang kali dan tentu saja memiliki nilai jual. Pembalut kain yang dapat digunakan berulang kali berarti turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan, sebab dapat mengurangi sampah pembalut sekali pakai yang sulit untuk diurai dan dapat menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita.
![]() |
Lokakarya Women Empowerment dari Green Lady Indonesia |
Tentu bukan hanya sekadar diajarkan bagaimana membuat pembalut kain, melainkan juga para peserta lokakarya pun diberikan edukasi tentang manfaat pembalut kain. Tidak tanggung-tanggung, dua orang dari enam peserta pun kini telah beralih menjadi pengguna pembalut kain, dan satu orang dari enam peserta juga mampu memproduksi dan menjual menstrual pad atau pembalut kain tersebut, sehingga bisa menyerap tenaga kerja di sekitarnya serta meningkatkan taraf ekonomi desa.
Mira Susanti beserta Green Lady Indonesia memang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran para perempuan Indonesia. Sebuah langkah besar yang muncul dari gagasan kecil Mira, seorang bidan dari Yogyakarta. Kiprahnya memang patut diacungi jempol, meski terlihat sederhana namun ternyata memiliki dampak luar biasa, baik terhadap perempuan maupun terhadap lingkungan.
Tak heran bila akhirnya Mira Susanti mendapatkan anugerah SATU Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk di bidang kesehatan pada tahun 2021, sebab perhatiannya terhadap para perempuan dan kelestarian lingkungan.
#APA2025-KSB
No comments: